Jumat, 08 Juni 2012

MiMiSan

Mimisan seringkali bukan merupakan gangguan yang membahayakan, apalagi di kalangan anak usia TK-SD. Pasalnya pembuluh darah hidung anak usia ini masih tipis dan peka. Oleh karena itu kita sebagai orangtua tidak perlu panik menghadapinya. Namun jangan salah, mimisan yang terjadi pada bayi (sampai berusia 2 tahun) perlu lebih diwaspadai karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang lebih serius. Mimisan bisa merupakan pertanda adanya penyakit berat.

Epistaksis didefinisikan sebagai perdarahan akut dari rongga hidung, yang keluar melalui lubang hidung ataupun ke belakang (nasopharing). 90 % mimisan berasal dari bagian depan hidung (anterior), berasal dari  sekat/dinding rongga hidung. Mengapa berdarah?  Bagian dalam hidung dilapisi oleh mukosa yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah (al Kiesselbach plexus) yang fungsinya menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Pembuluh-pembuluh ini amat peka terhadap pengaruh pengaruh dari luar, selain karena
letaknya di permukaan juga karena hidung merupakan bagian wajah yang paling menonjol. Sehingga perubahan cuaca (panas, kering), tekanan udara (di daerah tinggi), teriritasi gas/zat kimia yang merangsang, pemakaian obat untuk mencegah pembekuan darah  atau
hanya sekedar terbentur (pukulan), gesekan, garukan, iritasi hidung karena pilek/allergi atau kemasukan benda asing dapat menimbulkan mimisan. 

Pada anak dan individu yang sehat, seringkali mimisan (yang anterior) bisa diketahui ‘sendiri’ dari jumlah darah yang keluar dan lamanya waktu sampai mimisan berhenti. Diperlukan sikap yang tenang bila anak kita mimisan dan segera menanganinya. Caranya adalah dudukkan anak dengan posisi miring ke depan, kemudian pijitlah hidung dengan ibujari dan jari telunjuk selama sekitar 5 menit. Mimisan ringan biasanya berhenti dalam waktu 3-5 menit setelah hidung dipencet dan atau dikompres es/dingin. Di Indonesia masyarakat biasanya menggunakan daun sirih yang memang berkhasiat membekukan darah.

Bila mimisan hebat , berkepanjangan  dan tidak berhenti setelah dilakukan pertolongan pertama seperti disebutkan diatas (lebih dari 15 menit), hendaklah penderita segera dibawa ke dokter karena kehilangan darah yang berlebihan bisa  membahayakan jiwa. Dokter akan  menanyakan riwayat kesehatan, perdarahan, obat-2an yang digunakan, kemudian melakukan pemeriksaan hidung secara teliti untuk mengetahui lokasi dari sumber perdarahan dan tentunya pemeriksaan fisik secara umum untuk mencari adanya penyakit diluar ‘hidung’. 

Mencegah mimisan

·Jangan mengorek hidung, terutama bila kuku panjang
·Jangan terlalu keras bila sisih (mengeluarkan lendir dari hidung)
·Menggunakan humidifier dalam ruangan selama winter
·Menggunakan semprot hidung berisi saline (over the counter) sebelum tidur
·Oleskan Vaseline/petroleum jelly dekat lubang hidung sebelum tidur
·Menghindari trauma pada wajah
·Menggunakan masker bila bekerja di laboratorium untuk menghindari menghirup zat-zat kimia secara langsung
·Hindari asap rokok karena asap dapat mengeringkan dan mengiritasi mukosa
·Jika menderita alergi berikan obat antialergi untuk mengurangi gatal pada hidung
·Stop pemakaian aspirin karena akan memudahkan terjadinya mimisan dan membuat mimisan berkepanjangan

Sumber :
http://www.intelihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/9339/10416.htm
http://www.emedicine.com/emerg/topic806.htm

0 komentar:

Posting Komentar